Pada masa pandemi Corona, milenial mau tak mau harus menyesuaikan diri serta memulai kebiasaan baru agar mampu bertahan. Apa saja kebiasaan yang dilakukan milenial di tengah pandemi Corona? Cek jawabannya dalam artikel di bawah ya!
Dunia mengalami banyak perubahan ketika pandemi virus Corona mewabah di banyak negara. Situasi krisis ini juga menjadi tantangan bagi masyarakat dari berbagai generasi, termasuk milenial. Mereka tentu harus mengubah rutinitas kegiatan dan sikap sehari-hari agar mampu bertahan pada keadaan terkini.
Milenial dari berbagai belahan dunia pun menciptakan sejumlah kebiasaan baru di tengah pandemi virus Corona ini. Apa sajakah itu? Berikut adalah 4 di antaranya.
1. Kesadaran untuk Menghemat Pengeluaran Kian Meningkat
4 Kebiasaan Baru Milenial di Masa Pandemi Virus Corona. Photo Credit: gadgethacks.com
Ketika virus Corona mewabah di mana-mana, masyarakat dari kalangan milenial mulai memerhatikan pengeluaran. Kini anak muda semakin ketat dalam mengawasi jumlah pengeluaran. Hal ini dipicu oleh adanya rasa khawatir terhadap resesi ekonomi.
Hal ini sendiri diakui oleh Greg Petro selaku CEO perusahaaan analisis First Insight saat diwawancarai CBNC. Menurutnya, milenial menunjukkan perubahan sikap lebih dramatis dibandingkan generasi lainnya yang juga memikirkan urusan finansial. Greg melihat milenial siap mengurangi pengeluaran saat wabah virus Corona menyebar.
Dilansir dari scmp.com, hasil survei First Insight mengatakan virus Corona telah memengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan 54 persen warga milenial asal Amerika Serikat. Sebanyak 40 persen milenial mengaku rela mengurangi pengeluaran pada situasi krisis seperti sekarang. Apakah kamu juga demikian?
2. Menghabiskan Lebih Banyak Waktu Berbelanja secara Online atau Daring
4 Kebiasaan Baru Milenial di Masa Pandemi Virus Corona. Photo Credit: opera.com
Masa pandemi virus Corona juga telah mengubah gaya milenial ketika berbelanja. Sebagian besar milenial diketahui mengurangi perjalanan belanja secara pribadi. Menurut survei First Insight yang dikutip scmp.com, sebanyak 39 persen milenial kini mengaku lebih jarang berbelanja di toko dibandingkan 30 persen responden lainnya dari jumlah total.
Sementara itu, 30 persen responden tersebut memilih berbelanja online dibandingkan 21 persen responden lainnya yang berasal dari berbagai umur. Bertambahnya jumlah masyarakat yang berbelanja secara online saat pandemi corona membuat permintaan beberapa makanan meningkat, salah satu contohnya adalah sayuran.
Peningkatan ini diakui oleh layanan pemesanan makanan online asal New York, Fresh Direct. Hebatnya lagi, kenaikan jumlah pesanan berasal dari customer baru dan lama. Menurut Scott Crawford selaku Kepala Bagian Penjualan Merchandise, fenomena ini dipengaruhi keinginan customer untuk hidup lebih sehat dengan menyiapkan dan mengonsumsi makanan organik di rumah.
3. Beralih ke Sumber Lain untuk Mencari Bantuan Biaya Perawatan Virus Corona
4 Kebiasaan Baru Milenial di Masa Pandemi Virus Corona. Photo Credit: thestar.com
Menurut hasil polling dari Healtcare.com dan YouGov, hampir sebagian warga AS yang menggunakan asuransi percaya mereka tidak akan sakit karena virus Corona. Uniknya generasi muda justru lebih memerhatikan biaya perawatan dan tes virus Corona ketimbang generasi yang lebih tua.
Dari responden berusia 18 hingga 34, sebanyak 35 persen orang tidak yakin mampu berhadapan dengan biaya perawatan Corona dibandingkan 24 persen responden berusia 55 tahun atau lebih tua. Hal ini menjelaskan alasan mengapa generasi muda 5 kali lebih mungkin meminjam uang anggota keluarga mereka untuk biaya pengecekan virus Corona.
4. Lebih Sering Mengambil Keuntungan dari Layanan dan Aplikasi pengiriman
4 Kebiasaan Baru Milenial di Masa Pandemi Virus Corona. Photo Credit: dinelytics.com
Mengacu pada survei First Insight, sebanyak 30 persen responden milenial mengaku sering memanfaatkan keuntungan dari layanan pengiriman. Hillary Russ selaku reporter dari media Reuters melaporkan Corona telah memicu kenaikan pengiriman makanan tanpa kontak.
Menurut laporannya, para pengemudi tidak lagi meninggalkan makanan di depan pintu rumah customer. Pasalnya sebagian masyarakat kini berpesan kepada sopir untuk menurunkan makanan ke tempat tertentu. Saat ini ada dua aplikasi asal AS yang merilis opsi pengiriman tanpa kontak, yakni Postmates dan DoorDash.
Meski begitu, mewabahnya virus Corona sebenarnya juga dapat menurunkan jumlah pengiriman karena masyarakat khawatir makanan mereka terkontaminasi. Belum lagi jka terjadi karantina yang berefek pada kelangkaan sopir. Hal ini disampaikan oleh Sibile Marcellus dari Yahoo.
Demikian 4 kebiasaan baru milenial yang muncul di masa pandemi virus Corona. Semoga informasi di atas bermanfaat buat kamu yang ingin tahu kondisi terkini situasi global. Jika bisnis kamu membutuhkan platform wifi dengan koneksi cepat dan sinyal stabil, jangan ragu untuk berlanggan Retinad ya!
Source: Business Insider
Feature Image - standard.co.uk