Terkait dengan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ini, ada beberapa perubahan perilaku konsumen yang terjadi. Apa saja perubahan itu? Selengkapnya di bahasan kali ini!
Pandemi Covid-19 benar-benar membawa dampak yang amat serius. Hal ini terkiat dengan berubahnya perilaku konsumen. Seperti sistem social-physical distancing yang membuat perilaku konsumen berubah total terkait pandemi virus corona ini.
Jika sudah membahas soal perilaku konsumen, jelas para pebisnis mesti mengetahui bagaimana perubahan tersebut serta bagaimana penyesuaian strategi yang akan digunakan terkait pandemi yang belum berakhir ini.
Terkait dengan soal perilaku, McKinsey dalam artikelnya menyatakan kalau konsumen sekarang ini (dalam kondisi pandemi Covid-19) cenderung mengabaikan harga dan lebih memperhatikan nilai. Salah satu contohnya adalah pembelian dalam jumlah banyak produk sanitasi dan suplai makanan.
Beberapa waktu lalu, banyak pemberitaan kalau sebagian masyarakat melakukan panic buying terkait pandemi Covid-19 ini. Hal ini jelas menunjukan kalau mereka tidak peduli dengan harga karena yang penting mereka mendapatkan nilai dari produk tersebut yang mereka anggap sebagai kebutuhannya.
Dilansir dari situs jurnal.id – ada beberapa perubahan lainnya yang dilakukan oleh konsumen. Bisa jadi perubahan ini akan terus terjadi saat pasca-pandemi. Untuk mengetahui selanjutnya, sila simak bahasan kali ini sampai habis, ya.
Perubahan Perilaku Konsumen Terkait Pandemi Covid-19
Jadi Mementingkan Nilai
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kalau pandemi virus corona ini membuat perilaku konsumen berubah. Salah satu perubahan yang paling menonjol adalah mereka lebih mementingkan nilai-nilai dari produk yang mereka anggap sebagai kebutuhannya.
Di bagian ini, mereka – para konsumen akan membuang ego serta hedonisme yang sebelumnya melekat di diri mereka. Produk-produk seperti sanitasi dan penyokong kebersihan lainnya, berapapun harganya pasti dibeli. Bahkan pembelian bisa terjadi dalam jumlah banyak.
Jika ditelisik lebih dalam, mereka juga tidak fokus ke nilai-nilai yang bersifat fisik saja, tapi juga ke nilai yang intangible seperti wawasan. Oleh karena itu, tidak heran seperti buku, kursus online atau kelas online dan lainnya bisa jadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Peka Terhadap Awareness
Prediksi yang ada bahwa nantinya – jika semisal krisis pandemi Covid-19 ini belum berakhir, para konsumen mungkin akan lebih sering mengajukan pertanyaan seperti “kapan krisis ini berlalu?” dibandingkan dengan pertanyaan “apakah brand tersebut baik-baik saja?”.
Dari sini, para pebisnis bisa melihat dan mulai mempersiapkan untuk kembali membangun awareness yang baik. Salah satu caranya bisa melakukan sistem loyalty konsumen. Para pebisnis bisa memberikan keuntungan lebih ketika mereka membeli produk tersebut.
Dari situ, sistem tersebut akan perlahan membangkitkan brand awareness para pebisnis kepada mereka para konsumen.
Konsumen Online Selalu Millennial? Tidak Juga
Memang pada awalnya konsumen online didominasi oleh para millennial yang peka dengan perubahan serta perkembangan teknologi. Namun, untuk saat ini khususnya pandemi Covid-19, akan ada dominasi yang dilakukan oleh boomer.
Boomer adalah satu tingkat di atas generasi X. Nah, hal ini bisa jadi catatan tersendiri bagi brand atau pebisnis yang bisa untuk disasar jika memang sesuai dengan brand image nya. Ada baiknya para pebisnis dan brand bisa dan mampu menyasar hampir semua kalangan.
Muncul Lagi Tren Group Buying
Tren ini sebenarnya sudah pernah terjadi. Seperti pada awal tahun 2010-an, tren ini cukup populer di banyak negara, tidak terkecuali Indonesia. Namun, tidak berlangsung lama – belum berganti tahun, tren tersebut menghilang.
Group buying adalah pembelian kolektif dari beberapa pembeli untuk memanfaatkan diskon atau penawaran menarik lainnya. Hal ini terkait dengan masa pandemi Covid-19 di mana para konsumen jadi sulit mengeluarkan uang lebih.
Oleh karena itu, ada kecenderungan untuk mereka bekerja sama untuk membeli barang tertentu agar mendapatkan berbagai penawaran menarik tersebut.
Wah bagaimana nih? Dari empat perubahan perilaku konsumen terkait pandemi Covid-19, apakah brand dan pebisnis siap untuk melakukan penyesuaian juga?
Feature Image – dictio.id