Kebocoran data dan tersebar luasnya data tersebut yang terjadi di E-Commerce Indonesia cukup menimbulkan kegelisahan. Sila ganti sandi Anda di akun E-Commerce tersebut dan lakukan langkah antisipasi lainnya!
Belum lama ini masyarakat Indonesia dikejutkan dengan bocornya data dari E-Commerce besar yang ada di sini. Kebocoran data tersebut tentu jadi pertanyaan keraguan untuk keamanan bertransaksi di sana. Bahkan beberapa pakar keamanan siber dan pengamat digital memprediksi ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi setelah kasus data bocor tersebut.
Meski E-Commerce terkait menyatakan kalau data pengguna mereka aman, tapi data pribadi pengguna lain sudah terekspos dan tentunya ini berpotensi untuk beberapa kemungkinan pengguna. Hal ini mesti jadi perhatian pihak-pihak terkait.
Terkait data yang bocor – kurang lebih data pengguna seperti nama lengkap, id email, nomor ponsel, alamat, tanggal lahir sampai jenis kelamin. Data-data ini bisa jadi digunakan untuk hal yang tidak benar, lho. Untuk mengetahui kemungkinan lainnya yang bisa saja terjadi, sila simak bahasan kali ini sampai habis ya!
6 Kemungkinan yang Bisa Terjadi Setelah Data Bocor
Data Nomor Telepon Untuk Telemarketing
Setelah data ini bocor – ada kemungkinan untuk Anda menerima telepon dari orang yang tidak dikenal tapi mereka bisa tahu nama Anda secara lengkap. Data nomor telepon bisa diperjualbelikan untuk kepentingan telemarketing.
Selain itu, SMS spam yang mengacu ke berbagai jenis penipuan bisa saja terjadi. Dengan iming-iming hadiah besar, ada kemungkinan kalau Anda bisa saja jadi korban telemarketing selanjutnya karena data nomor ponsel sudah tersebar.
Scam dan Phising
Alfons Tanujaya, sebagai pakar keamanan siber dari vaksin.com – mengingatkan ada dua kemungkinan yang bisa terjadi jika data pengguna bocor dan tersebar. Scam dan Phising. Scam adalah tindakan penipuan dengan berusaha menyakinkan pengguna kalau misalnya si pengguna mendapatkan hadiah jika sebelumnya memberikan atau mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu.
Sementara Phising adalah teknik penipuan yang memancing para pengguna untuk memberikan data pribadi secara tidak disadari. Akan ada mode penipuan lainnya jika semakin banyak data pribadi yang tersebar.
Pembobolan Layanan Lain
Kebocoran data pribadi apalagi sampai tersebarluaskan tentu jadi momok beban yang cukup berat. Pasalnya bocornya data pribadi bisa saja dijadikan dasar untuk membobol layanan lainnya seperti pembayaran digital.
Pelaku bisa saja tinggal login dengan nomor telepon dan meminta kode OTP serta mengaku sebagai pihak E-Commerce untuk mengambil data tersebut. Alih-alih akun pembayaran digital Anda bisa saja berpindah tempat.
Mengubah Sandi Email
Ini sangat bisa terjadi jika memang id dan beberapa jenis informasi lainnya bocor dan tersebarluaskan. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena bisa saja nanti email Anda dipergunakan untuk hal-hal yang tidak baik.
Dijadikan Akun Pinjaman Online
Ini yang cukup berbahaya – jika data pribadi sudah bocor dan tersebar, bisa saja ada pihak yang memanfaatkan untuk melakukan hal ini: membuat akun pinjaman online. Dari sana peretas bisa mengajukan pinjaman dan menarik sejumlah uang dengan mengatasnamakan Anda sebagai pengguna.
Profiling untuk Kepentingan Politik atau Kampanye Tertentu
Data yang bocor dan tersebar ini tidak sedikit lho jumlahnya. Puluhan juta sudah tersebar data-data pribadi tersebut. Hal ini bisa dijadikan big data bagi mereka yang mempunyai kepentingan politik atau kampanye tertentu untuk membuat profiling.
Nah deretan kemungkinan di atas bisa saja terjadi kepada Anda. Jika Anda salah satu dari pengguna E-Commerce terkait, sila melakukan pergantian sandi dan informasi lainnya.
Feature Image – bitmat.it