Jakarta, Retinad.com – Menciptakan rumah idaman tentunya tidak hanya masalah nyaman, tapi juga dilengkapi interior agar membuatnya lebih apik. Tentunya, kamu juga punya inspirasi tersendiri untuk membuat rumah menjadi lebih nyaman, menarik, dan nggak ketinggalan pastinya estetik. Estetika ini jadi hal yang nggak bisa dipungkiri di hunian masa kini.
Jika kamu masih bingung dengan ingin mengisi interior rumah seperti apa, mungkin kamu dapat mencoba interior dengan filosofi Wabi-Sabi dari Jepang. Apakah sudah pernah dengar sebelumnya?
Filosofi yang berasal dari negeri sakura ini mengajakmu untuk memandangan sebuah barang berdasarkan kefanaan dan ketidaksempurnaannya. Karena ternyata, bentuk furnitur yang sempurna juga dapat menimbulkan estetika, lho!
Penasaran seperti apa hunian yang dilengkapi dengan interior filosofi ini? Langsung saja simak ulasan selengkapnya di sinI!
Mengenal Filosofi Wabi-Sabi
Filosofi yang berasal dari Jepang ini akan mengajarkanmu untuk menerima hal dari hakikatnya sendiri, yaitu dengan menerima sebagaimana mestinya serta apa adanya. Filosofi ini akan membuatu melihat sebuah keindahan dari ketidaksempurnaan yang dimiliki dari perspektif yang berbeda – sehingga akan terbentuk pola pikir yang berbeda pula.
Estetika dari filosofi ini terkadang dijelaskan menjadi salah satu keindahan tidak sempurna, yang tidak kekal, dan juga tidak lengkap – namun masih dapat dinikmati dan bahkan disyukuri. Konsep ini sebenarnya berasal dari ajaran Buddha tentang tiga tanda keberadaan – yaitu kefanaan, penderitaan, dan kekosongan atau ketiadaan sifat dalam diri.
Konsep Wabi-Sabi dalam Interior
Karakteristik dari keindahan yang ditawarkan oleh wabi-sabi sendiri sebetulnya menekankan pada asimetri, kekasaran tekstur, kesederhanaan bentuk, penghematan dalam pembuatan, kewajaran atas kesalahan dan ketidan sempurnaan yang ada, serta apresiasi terhadap nilai dari furnitur yang dihasilkan melalui proses alami.
Pengaplikasian konsep wabi- sabi dalam sebuah interior adalah dengan menunjukkan ketidak sempurnaan permukaan dan tekstur yang ditampilkan dengan permukaan unfinished. Seperti goresan paku, lubang pada kayu, kecacatan bentuk secara alami, permukaan keramik yang tidak rata, dan sebagainya.
Konsep ini akan membuatmu melihat keindahan dari wujud yang tidak mengikuti standar estetika yang ada – seperti memenuhi stigma harus rapi, tidak ada goresan, permukaan rata, dan simetris. Konsep ini akan menjadi estetika baru yang juga unik.
Menerapkan Konsep Sederhana di Rumah
Letak estetika pada konsep wabi-sabi juga akan menciptakan kesederhanaan. Konsep estetika kesederhanaan terwujud karena mengutamakan fungsi utama suatu benda dari wujud aslinya. Wabi-sabi lebih dari sebuah estetika, namun juga menghadirkan filosofi dari material itu sendiri.
Dapat disimpulkan – jika ingin menerapkan wabi-sabi dalam sebuah interior rumah, kamu harus menyingkirkan keinginan untuk membeli barang yang tidak berguna secara fungsionalis, lalu kamu harus menggunakan material alami di hampir setiap furnitur yang digunakan dan untuk menjaga estetikanya.
Unik sekali teknik dari Jepang yang satu ini, bukan? Tentunya konsep ini juga tentunya tidak memakan banyak biaya. Jika kamu masih bingung dengan konsep hunian seperti apa, sepertinya filosofi ini cocok untuk diterapkan! (PRIL/RETINAD)