Jakarta, Retinad.com – Rutinitas work from home (WFH) menjadi salah satu kebiasaan yang muncul semenjak pandemi Covid-19 melanda. Hampir 2 tahun lamanya – sebagian besar pekerja Indonesia menerapkan hal ini. Selain menekan risiko penularan virus Covid-19 sendiri, WFH akan membuat para pekerja lebih mudah karena dapat bekerja secara monitor dengan jarak jauh.
Namun, saat ini WFH menjadi rutinitas yang hampir setiap hari dikeluhkan. Banyak para pekerja yang sudah mulai bosan dengan suasana rumah dan pekerjaan yang tidak kunjung berakhir karena jam kerja menjadi lebih fleksibel hingga akhirnya menimbulkan burnout.
Salah satu hal yang bisa dilakukan agar rutinitas ini tidak membosankan adalah dengan mengubah konsep rumah menjadi Co-Living. Co-Living merupakan sebuah konsep tempat tinggal modern yang memadupadankan rumah dengan interior stylish selayaknya kafe atau co-working space.
Jika kamu adalah orang yang mengalami burnout karena WFH – mungkin kamu perlu membaca artikel ini sampai habis untuk mengenal konsep Co-Living dan mengganti beberapa perabotan esensial di rumahmu.
Mengenal Konsep Co-Living
Co-Living yang merupakan singkatan dari Communal Living merupakan konsep tempat tinggal yang menyerupai konsep kafe, co-working space, atau bahkan asrama. Konsep ini diadaptasi dan menjadi tren di berbagai negara dunia, salah satunya Indonesia.
Konsep hunian co-living akan menekankan konsep kenyamanan dengan segala fasilitas lengkap serta manajemen yang profesional. Fasilitas lengkap inilah yang akan menimbulkan kenyaman dan membuat rumah memiliki tampilan yang tidak terlihat seperti rumah yang membosankan pada umumnya. Yang menariknya, konsep ini juga dinilai sebagai hunian ramah di kantong, lho!
Fasilitas pada Co-Living
Rumah dengan konsep Co-Living akan memungkinkanmu untuk memanfaatkan setiap ruangan yang ada sebagai sudut yang berguna. Kamu dapat membuat ruang gym, ruang meeting, ruang kerja, bahkan sudut santai atau nongkrong di dalam rumahmu.
Semua fasilitas tersebut dibangun agar kamu dapat mengakses segala hal yang dibutuhkan di luar rumah ke dalam hunian. Untuk menciptakan konsep ini, kamu dapat melakukan pilihan dengan membeli perabotan esensial untuk mendukung interiornya terlebih dahulu.
Memisahkan Setiap Ruangan Sesuai Kegunaan
Konsep Co-Living akan memungkinkanmu untuk memisahkan setiap ruangan satu dengan yang lain sesuai dengan kebutuhan. Hal yang seringkali menjadi penyebab burnout adalah dengan menggabungkan ruang privasi atau kamar tidur sebagai ruangan kerja. Dengan konsep ini, ruang privasimu tidak akan diganggu lagi deh!
Dengan membuat ruangan sesuai dengan kegunaan maka kamu tidak akan merasa bosan karena berada di dalam rumah – karena setiap ruangannya akan memiliki suasana yang berbeda dan tentunya dapat membuatmu menjadi lebih nyaman dan rileks.
Untuk memulai konsep Co-Living – kamu bisa melakukannya dengan merapikan barang-barang yang ada di rumahmu dan memisahkannya sesuai dengan kegunaannya di ruangan yang berbeda-beda. Dengan cara ini, konsep akan terbentuk lebih mudah dan akan memudahkanmu untuk membeli interior pendukungnya.
Konsep ini sepertinya menjadi konsep hunian idaman di kala pandemi ini. Jika ingin memulai konsep Co-Living di rumahmu, pastikan untuk memilih ruangan yang tepat untuk bekerja dan set-up-nya dengan baik agar tidak mudah burnout ya! (PRIL/RETINAD)