Jakarta, Retinad.com – Fenomena munculnya influencer, content creator, serta reviewer sosial media semakin marak. Hal ini tentunya menjadi hal yang baik, karena dapat membuat semua orang dapat berkarya tanpa ada batasan. Namun, hal ini juga menjadi suatu hal yang bias.
Bias dalam hal ini adalah membuat konten yang dibuat menjadi rancu. Para reviewer makanan saat ini semakin banyak, namun banyak pula yang memberikan review tidak jujur atau bahkan melakukan review secara asal-asalan. Alhasil, para penontonnya bukan ter-influence namun malah terjebak!
Tentunya hal ini bukan sesuatu yang baik – dan tentunya juga kamu dituntut untuk memilah reviewer mana yang bisa dipercaya. Agar hal itu dapat terjadi secara terus menerus, di bawah ini ada tips untuk melakukan review makanan yang benar. Coba simak selengkapnya ya!
Cara Mendeskripsikan lewat Visual
Sebelum mencoba sebuah makanan dan ingin mendeskripsikan makanan tersebut, terlebih dahulu kamu akan melihat makanan tersebut dengan mata sendiri atau yang dikatakan dengan visual. Agar tidak menjadi review yang bias, ada baiknya kamu dapat menceritakan komponen yang ada di depan mata tersebut secara jelas.
Hal ini dapat dilakukan dengan mendeskripsikannya secara satu per-satu, seperti warna, bentuk, bahan baku masakan, penataan, dan serta komponen penunjang lainnya. Dengan begitu, review makanan akan menjadi lebih detail dan jelas untuk dimengerti.
Dari Mata Turun ke Hidung
Setelah menelusurinya lewat mata atau visual, proses yang kedua adalah turun ke indra penciuman. Di tahap ini, kamu dapat mengenali aroma yang dominan dalam makanan yang akan di-review. Hal ini juga perlu kamu deskripsikan dengan jelas, ya!
Aroma yang ada pada makanan sepert aroma dipanggang, bakar, atau tumis akan mempunyai wangi yang berbeda. Selain itu, aroma dari bahan-bahan yang terkandung juga akan memberikan gambaran bagi para penonton kontenmu secara lebih jelas.
Mendeskripsikan Rasa dan Karakter secara Jelas
Tips yang ketiga ini seringkali salah diinterpretasikan oleh para reviewer makanan. Untuk merasakan rasa dan karakter melalui mulut, kamu dapat bisa merasakan elemen yang kompleks. Seperti mendeskripsikan rasa asin, manis, asam, pahit, pedas, sampai gurih secara jelas.
Untuk lebih jelasnya, kamu juga dapat mengatakan bumbu-bumbu yang terkandung di dalamnya. Seperti ada rasa pedas lada, rasa manis dari gula jawa, dan lain-lainnya. Dengan lo menjelaskan rasa-rasa yang ada di makanannya, setidaknya kamu dapat menjelaskan rasa dari makanan tersebut tanpa membuat para penikmat kontenmu bertanya-tanya dan menebak rasa seperti apa yang sedang dijelaskan.
Jangan gunakan kalimat “Jujur seenak itu”, “Enak banget Nggak Tahan “ atau “Rasa ayamnya ayam banget“, ya – hal ini tidak menjelaskan apapun dari makanan yang kamu nikmati!
Mengenali Rasa, Bumbu, serta Bahan Baku
Melakukan review makanan akan semakin jelas jika kamu memberikan informasi lebih detail lagi. Untuk memudahkan memberikan informasi tersebut, kamu harus memahami rasa-rasa yang ada pada bahan baku dibalik makanan tersebut.
Misalnya kamu dapat mengenali rasa kunyit serta mengetahui perbedaannya dengan yang asli ataupun ekstrak buatan, rasa cengkeh, jahe, lada, dan rasa-rasa bumbu yang lain. Review makanan akan lebih jelas dan membuatmu mendeskripsikannya dengan lebih mudah.
Setelah membaca tips ini, tidak ada lagi review makanan dengan kalimat “Jujur seenak itu” dan “mau meninggal!” ya. Yuk, belajar menjadi content creator yang lebih informatif serta memberikan konten yang lebih edukatif! (PRIL/RETINAD)