Lifestyle Nov 26, 2021

No Shave November: Gerakan Sosial Tahunan dengan Cukur Kumis

Jakarta, Retinad.com – Kegiatan sosial berupa amal memang banyak dilakukan secara unik oleh beberapa orang. Hal ini dilakukan agar menarik banyak masa dalam penggalangan dana pula. Salah satunya adalah kegiatan No Shave November yang setiap tahun hadir.

No Shave November: Gerakan Sosial Tahunan dengan Cukur Kumis

Kegiatan amal yang dilakukan dengan menumbuhkan kumis dan tidak mencukurnya sepanjang bulan November ini bertujuan untuk menggalang dana. Selain itu, kampanye ini juga dilakukan sebagai bentuk meningkatkan kesadaran pada penyakit-penyakit tertentu yang melanda kaum pria. 

Penasaran seperti apa gerakan kampanye amal ini berjalan? Yuk simak selengkapnya di bawah ini!

Dimulai di Australia Sejak 2004 

Kampanye No Shave November ditelusuri ternyata telah dimulai sejak tahun 2004, tepatnya di Australia. Kegiatan ini dimulai oleh sebuah yayasan yang dikenal dengan Yayasan Movember. Yayasan ini terdiri dari 30 orang pria yang mencoba meningkatkan kesadaran akan kanker prostat serta depresi yang dialami oleh kaum pria.

Hal inipun bersinggungan dengan bulan November yang dianggap sebagai bulan kesadaran bagi kanker prostat. Sehingga kesadaran untuk menjaga diri dari kanker yang hanya dialami oleh kaum adam ini juga dapat dihindari. 

Penghargaan Kepada Penderita Kanker

Para peserta kegiatan amal ini menumbuhkan rambut mereka selama 30 hari sebagai penghargaan kepada mereka yang menderita kanker dan harus kehilangan banyak rambutnya. No Shave November bukan hanya tidak mencukur kumis, namun juga rambut, kumis, dan janggut dibiarkan tumbuh secara lebat dan bebas.

Jika gerakannya dilakukan untuk meningkatkan kesadaran, solidaritas, serta penghargaan, para partisipan dari No Shave November juga diajak untuk menggalang dana bagi mereka para penderita kanker dan juga depresi. Kegiatan penggalangan dana dan gerakan kesadaran ini semakin membesar dan tidak hanya dilakukan di Asutralia saja, bahkan saat ini sudah meluas dan dilakukan hampir di seluruh kota besar di Dunia.

Menjadi Gerakannya para Feminist Juga!

Jika di tahun 2004 gerakan ini hanya untuk mendukung kaum pria, lambat laun kampanye ini bergerak menjadi gerakan yang dilakukan oleh para aktivis feminisme untuk menggalang dana bagi para penyintas kekerasan seksual.

No Shave November saat ini dilakukan juga untuk mengingkatkan kesadaran akan kekerasan seksual bagi para kaum pria untuk menghindari perlakuan yang merugikan kaum wanita ini. Dengan menyumbangkan uang yang terkumpul dari gerakan ini diharapkan dapat mencegah dan menyintas kekerasan seksual yang ada di publik.

Kegiatan amal yang cukup unik, bukan? Selain unik, gerakan ini juga berhasil menjadi gerakan amal tahunan yang paling ditunggu serta diikuti oleh banyak kaum adam untuk berpartisipasi. Apakah kamu akan mengikuti gerakan ini? Untuk penjelasan lebih jelasnya mengenai kegiatan ini, kamu bisa mengunjungi situs http://www.no-shave.org ya! (PRIL/RETINAD)


Categories

RELATED ARTICLES

Lifestyle Jul 05, 2022

4 Aplikasi Kelola Keuangan: Tetap Aman hingga Akhir Bulan!


Jakarta, Retinad.com – Mengelola uang memang bukanlah hal yang mudah....

Lifestyle Sep 16, 2021

3 Tips Agar Tetap Asyik Menjadi Workaholic


Jakarta, Retinad.com – Ada banyak tipe orang dalam dunia kerja...

Lifestyle Aug 19, 2022

4 Rekomendasi Ramen di Jakarta untuk Destinasi Akhir Pekan


Jakarta, Retinad.com – Kuliner mie sudah menjadi daya tarik hampir...

LATEST ARTICLES

Digital Marketing Feb 22, 2024

Antara Etika dan Efektivitas: Eksplorasi AI dalam Dunia Politik


Selama Pemilu 2024, partai politik dan calon presiden memanfaatkan AI...

Technology Jan 13, 2023

Capai Resolusi, SpaceX Berencana Hadirkan Koneksi Internet Starlink ke Ponsel


Jakarta, Retinad.com – Penggunaan internet di era serba maju ini...

Digital Marketing Jan 17, 2023

Punya Bisnis Kuliner? Kamu Wajib Terapkan 5 Trik ini!


Jakarta, Retinad.com – Kuliner merupakan salah satu bisnis yang cukup...

promo-special

Beriklan di Retinad?

Banyak brand telah mencoba. Raih pengunjung nyata yang memiliki daya beli, bukan sekedar kira-kira.