Jakarta, Retinad.com – Sebelum mulai berkarir, ada banyak hal yang pastinya perlu untuk disiapkan dan juga diperhatikan. Selain melatih mental, tentunya kamu perlu untuk mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk dibawa ketika wawancara. Tidak bisa dipungkiri, berkas-berkas tersebut juga menjadi penentu perkembangan karirmu.
Salah satu berkas yang seringkali terlupakan adalah portofolio. Portofolio merupakan sekumpulan informasi yang berisi hasil karya, skill, pendidikan, pelatihan, serta pengalaman kerja sebelumnya. Bukti dalam bentuk karya ini menjadi tolak ukur bagi sebuah perusahaan untuk melihat pencapaian diri.
Nah, apakah kamu sudah mempersiapkan hal ini? Atau mungkin belum mengetahui hal ini sebelumnya? Agar perkembangan karir semakin baik, yuk, simak informasi mengenai portofolio dan bagaimana menyusunnya dengan baik!
Mengetahui Fungsi dari Portofolio
Seperti yang telah dikatakan di atas, portofolio memilki fungsi untuk menunjukkan karya yang pernah dihasilkan. Portofolio menjadi salah satu pertimbangan bagi rekruter agar yakin pada kemampuanmu. Apapun jenis portofolionya, hasil yang telah dibuat ini akan membuat calon klien yakin bahwa kemampuanmu nyata adanya.
Bukan hanya sekadar menyebutkan, di portofolio kamu dituntut untuk menunjukkan secara nyata apa yang telah dikerjakan. Untuk bentuk portofolionya pun bebas dipilih, baik online maupun offline – buatlah portofolio yang mudah diakses dan dimengerti.
Masukkan Karya Terbaik Saja
Setelah mengetahui dan mengerti apa yang dimaksud dengan portofolio, sekarang kamu perlu memahami tips untuk membuat portofolio itu sendiri. Portofolio seringkali dimaknai sebagai wadah untuk ‘pamer’ hasil karya yang telah dibuat. Untuk itu, pastikan kamu memilih karya yang terbaik dan patut untuk dibanggakan saja.
Hal ini dilakukan agar siapapun yang akan membaca portofoliomu menjadi lebih cepat dan mengerti. Hasil yang baik akan membuat pembaca merasa kamu memiliki standar tinggi dari skill yang dimiliki. Jadi, pastikan hanya memasukkan yang terbaik saja ya!
Menceritakan Pengalaman dan Keahlian dengan Jelas
Portofolio juga menjadi salah satu media bagimu untuk bercerita lebih ‘real’ ketika sednag diwawancara. Ketika rekruiter melihat portofolio yang diberikan, alangkah baiknya kamu juga menceritakan pengalaman yang dialami ketika menjalani proses karya tersebut.
Kamu juga dapat menyampaikan cerita bagaimana perjalananmu hingga terjun ke bidang yang sekarang dijalani sekarang, bagaimana untuk tetap termotivasi ketika bekerja, dan juga tantangan yang dihadapi. Dengan berbagi cerita seperti ini, lawan bicara yang mewawancaraimu akan merasa lebih tertarik.
Menambahkan Call to Action (CTA)
Salah satu halaman terpenting dari portofolio adalah bagian “About Me”. Bagian ini menjadi penting karena halaman ini akan menceritakan secara singkat informasi tentang dirimu. Seperti perkenalan diri secara singkat dan kontak diri yang mudah dihubungi.
Gunakanlah halaman ini dengan menarik, sehingga penjelasan diri yang diberikan akan membuat pembaca portofoliomu menghubungi kontak yang tertera. CTA yang ada di portofolio juga dapat dibuat dengan memberikan kontak orang-orang yang telah bekerja denganmu selama membuat karya tersebut.
Itulah hal-hal mengenai portofolio dan tips untuk membuatnya yang perlu diperhatikan. Jangan lupa untuk selalu meng-update karya di portofoliomu agar terus selalu menarik ya! (PRIL/RETINAD)