Jakarta, Retinad.com – Bulan Desember seringkali diidentikan dengan bulan untuk berlibur. Berhubung masih pandemi, tentunya kegiatan berlibur menjadi terbatas. Namun, tidak hanya staycation – terdapat beberapa pilihan yang dapat dilakukan untuk berlibur di kala pandemi. Salah satunya adalah sustainable tourism.
Sebelumnya, apakah kamu pernah mendengar istilah ini sebelumnya? Sebelumnya, pengembangan sustainable tourism ini tidak hanya dikembangkan di Indonesia, namun juga di dunia. Agar lebih memahaminya, yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Mengenal Sustainable Tourism
UNWTO – atau World Tourism Organization, mengatakan bahwa sustainable tourism sendiri merujuk pada bidang pariwisata yang menyangkut lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya dari sebuah wilayah pariwisata.
Ketiga elemen dalam pariwisata ini dituntut untuk keseimbangan dan harus ditetapkan sesuai dengan prinsip tersebut untuk menjamin jangka panjangnya.
Pada prinsip utamanya, pengembangan destinasi sustainable tourism harus mempertimbangkan pembangunan pariwisata secara ekologis dan dipertahankan dalam jangka panjang. Termasuk mengembangkan kualitas pariwisata dengan cara mengatur penyediaan, pengembangan, pemanfaatan dan pemeliharaan sumber daya secara berkelanjutan. Dalam pelaksanaanya, pengembangan pariwisata berkelanjutan ini mengacu People, Planet, dan Prosperity – atau yang dikenal dengan elemen 3P.
3 Prinsip dalam Sustainable Tourism
People menjadi prinsip pertama yang ada di dalam sustainable tourism. Dalam bisnis pariwisata, prinsip ini manusia dianggap sebagai obyek yang bisa dinikmati dari segi sosio-kulturalnya. Prinsip ini menurut UNWTO, manusia dianggap sebagai pengembang pariwisata agar dapat tetap menghormati keaslian sosial budaya darimasyarakat setempat daerah wisata tersebut.
Prinsip Planet dalam Sustainable Toursim. Prinsip ini menekankan pemanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan secara optimal. Cara ini dilakukan dengan mempertahankan proses ekologis dan membantu melestarikan alam serta keanekaragaman hayati. Pada intinya, prinsip ini mengajarkanmu untuk berwisata dengan melakukan pelestarian dan tidak merusak alam.
Prinsip yang terakhir adalah Prosperity atau kemakmuran. Masih berhubungan dengan ekonomi, kemakmuran ini mengedepankan perekonomian masyarakat setempat wilayah pariwisata. Dalam hal ini pariwisata, dipastikan untuk menjamin dan memastikan perputaran ekonomi masyarakat.
Lifestyle Liburan di Kala Pandemi
Kepedulian yang tinggi dengan sebuah tempat wisata dengan konsep sustainable tourism ini menjadi paham yang dianut saat ini dan memang memiliki banyak manfaat untuk masyarakat sekitar wilayah pariwisatanya.
Sustainable tourism saat ini menjadi salah satu lifestyle liburan di kala pandemi – karena mengedepankan keamanan dan kenyamanan bagi semua yang terlibat dalam pariwisata. Di kala pandemi, kamu bisa berlibur sambil mensejahterakan masyarakat sekitar pariwisata tersebut.
Tidak hanya itu, kamu juga dapat menjaga lingkungan satu sama lain dalam lingkungan yang sedang terancam di kala pandemi ini. Seperti tetap menjaga kebersihan, membawa peralatan sendiri, dan hal-hal lainnya yang lebih ramah lingkungan.
Wisata Sustainable Tourism di Indonesia
Setelah mengetahui konsep sustainable tourism, kamu sekarang bertanya-tanya – di mana bisa menemukan dan menerapkan konsep pariwisata ini? Konsep ini dapat ditemukan di Bali, Lombok, Flores – Sulawesi, Papua dengan Raja Ampatnya, dan juga Sumatera Utara dengan Danau Tobanya.
Konsep atau paham sustainable tourism memang secara perlahan-lahan diterapkan di beragam pariwisata Indonesia. Yuk, segera realisasikan liburan dengan konsep ramah ini di akhir pekan atau akhir tahun nanti! (PRIL/RETINAD)