Jakarta, Retinad.com – Selama hampir 2 tahun, ruang gerak masyarakat menjadi terbatas akibat pandemi yang melanda. Hal ini juga berpengaruh pada banyak sektor bisnis, salah satunya adalah industri pariwisata. Dengan keadaan yang mengharuskan masyarakat menghabiskan waktu di rumah, peminat pariwisata pun menjadi sangat berkurang.
Namun, sejak satu tahun terakhir industri pariwisata sudah mulai bangkit. Semenjak pandemi melanda, banyak hal yang berubah dan harus menyesuaikan. Begitu juga dengan daya tarik pariwisata yang menyesuaikan dengan keadaan pandemi.
Untuk itu, jika kamu memiliki bisnis di bidang ini – ada baiknya untuk memahami tren pariwisata di tahun 2022. Yuk, kenali trennya dengan memahaminya di bawah ini!
Mementingkan Prinsip Clean, Healthy, Safety, & Environment Sustainability
Pandemi yang melanda membuat tren wisata mengalami perubahan yang drastis. Dari minat yang viral dana ramai, saat ini orang akan mengunjungi tempat yang lebih mengutamakan keamanan dan keselamatan.
Survei mengungkapkan, sebanyak 86,2% dari 2009 responden mengatakan sangat mempertimbangkan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan dalam perjalanan wisatanya. Hal ini membuktikan bahwa protokol kesehatan menjadi daya tarik wisata di 2022 ini.
Konsep Wellness Tourism
Kondisi pandemi membawa banyak orang mulai sadar akan kesehatan mental. Wellness tourism adalah konsep daya tarik wisata yang tidak hanya bertujuan untuk refreshing saja, namun juga mengarah pada wellbeing – yaitu treatment yang mengarah pada penyembuhan kesehatan ini.
Daya tarik wisata wellness tourism menawarkan wisata yang membuatmu lebih rileks. Seperti kelas healing trip yang ditemani psikolog atau konselor, herbal tourism yang membuatmu lebih mengenal rempah-rempah herbal yang baik untuk ketenangan diri, dan lain-lainnya.
Konsep Wisata Alam Bebas
Selain kesehatan, di pandemi ini para pengunjung pariwisata juga lebih menikmati tempat wisata dengan daya tarik berkonsep alam bebas. Semenjak pandemi melanda, banyak orang yang merasa lebih aman tetap berada di tempat yang sirkulasi udaranya terbuka, seperti alamSebanyak 87% responden mengungkapkan bahwa penginapan camping atau glamping di alam terbuka menjadi daya tarik wisata semasa pandemi.
Wisata Staycation
Kebiasaan work from home ternyata membawa dampak yang cukup signifikan pada destinasi pariwisata. Secara tidak langsung, pandemi juga mengubah sistem kerja dengan menerapkan work from home. Dengan kebiasaan ini, masyarakat menjadi tidak terbatas untuk melakukan kegiatan sambil bekerja.
Kegiatan tersebut dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan – yaitu staycation. Staycation merupakan salah satu kegiatan liburan yang menyediakan fasilitas atau perjalanan yang work-friendly. Kamu bisa tetap pergi berlbur sambil bekerja. Menyenangkan, bukan?
Pandemi yang membuat sebagian besar orang mengubah kebiasaannya ini ternyata juga membuat industri pariwisata ikut menyesuaikan. Dari keempat daya tarik ini, mana yang paling menarik perhatianmu? (PRIL/RETINAD)