Jakarta, Retinad.com – Belanja memang menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan untuk dilakukan. Sebagian besar orang pasti akan setuju jika belanja merupakan kegiatan yang dapat dilakukan untuk melepaskan stress. Apalagi setelah pandemi melanda, sebagian besar orang mencari hiburan dengan berbelanja secara online.
Namun tanpa disadari, kebiasaan tersebut telah menghadirkan kebiasaan buruk – yaitu hadirnya perilaku impulsive buying. Pembelian impulsif merupakan keputusan tidak terencana dalam berbelanja. Hampir sebagian besar melakukan ini secara sadar.
Jika diteruskan menuruti emosi dan ego, impulsive buying akan merugikanmu. Agar tidak berkepanjangan, yuk coba lakukan 5 tips di bawah ini untuk menghindarinya!
Lakukan Terapi Keuangan
Cara pertama yang dapat dilakukan bagi orang yang seringkali melakukan impulsive buying adalah melakukan terapi pola pikir mengenai keuangan yang dimiliki. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca cara mengelola keuangan dengan jurnal, mencoba melatih diri dengan meningkatkan pendidikan keuangan, atau bahkan berkonsultasi dengan perencana keuangan.
Membuat Anggaran Belanja
Anggaran belanja dinilai dapat mengurangi perilaku impulsive buying. Anggaran belanja dibuat untuk membentuk pos-pos keuangan dari pendapatan yang dimiliki. Sehingga kamu mengetahui seberapa banyak uang yang dimiliki dan ada berapa banyak uang yang dapat dibelanjakan. Anggaran belanja juga menjadi hal yang dapat menjadi ‘rem’ untuk melakukan impulsive buying.
Buat Daftar Belanja
Setiap orang pasti memiliki pengeluaran tetap setiap bulannya untuk berbelanja keperluan bulanan. Untuk menahan laju keuangan keluar untuk hal yang tidak penting – seperti impulsive buying, ada baiknya untukmu membuat daftar belanja secara tertulis.
Jangan biarkan daftar belanja yang biasa dimiliki setiap bulannya hanya berputar di kepala saja, karena hal tersebut akan menjadi buyar jika kamu tidak menulisnya secara tertulis. Letakkan daftar belanja di tempat yang mudah terlihat, sehingga kamu akan selalu mengingatnya.
Membeli dengan Uang Cash
Kemudahan berbelanja secara online menjadi salah satu alasan mengapa impulsive buying mudah dilakukan. Untuk itu, perbanyaklah uang cash yang ada di rumah dan hanya berbelanja dengan uang cash saja. Dengan sedikit uang yang tersisa di ATM Mobile-mu, maka hal ini akan semakin menekan laju keuangan untuk impulsive buying.
Cek Keuangan Secara Berkala
Agar terus mengingat keuangan yang dimiliki, ada baiknya untukmu melakukan pengcekan keuangan secara berkala. Hal ini dapat dilakukan untuk membantu kesehatan keuanganmu. Jika memiliki teman, pasangan, atau keluarga di rumah, ada baiknya juga kamu mendiskusikan keuangan dengan mereka.
Setelah di cek secara berkala, pastikan juga kamu catat dan tempel hasilnya. Dengan ini, kamu dapat melihat – apakah kamu masih memiliki sisa uang untuk berbelanja? Jika ada, kamu baru boleh membelanjakannya. Jadi, laju impulsive buying juga akan tertahan.
Jika sudah memiliki kebiasaan untuk impulsive buying, memang sangat sulit untuk memberhentikannya. Namun, hal ini harus segera dihentikan sebelum kamu terlambat dan menyesalinya. Semoga 5 tips di atas dapat membantumu ya! (PRIL/RETINAD)