Jakarta, Retinad.com – Memiliki passive income merupakan salah satu hal yang ingin dimiliki oleh sebagian besar orang. Tentu saja, siapa yang tidak mau berdiam diri namun memiliki pendapatan? Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan passive income adalah menjadi seorang investor.
Namun, menjadi seorang investor pun tidak bisa sembarangan, lho. Ada beberapa hal yang perlu diketahui agar kamu juga tidak terjebak ke dalam investasi yang justru membuatmu rugi. Untuk itu, sebelum menjadi investor, cobalah perhatikan 5 hal di bawah ini!
#1 – Mengenal Jenis Saham
Sebelum melakukan investasi, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu jenis saham yang sekiranya akan dimiliki. Kamu dapat mengenalinya jadi kapitalisasi pasar itu sendiri.
Seperti blue chip dengan sifat yang stabil dan cocok untuk jangka panjang bernilai lebih dari Rp. 40 Triliun. Atau saham dua lapis yang lebih fluktuatif namun cenderung stabil senilai Rp. 1-40 Triliun, dan juga saham lapis tiga yang bernilai di bawah Rp. 1 Triliun rupiah. Pilihlah jenis saham yang sesuai kemampuanmu dan cocok dengan visi dan tujuanmu.
#2 – Kenali Hak Kepemilikan
Jika sudah mengenali dan menentukan jenis saham yang akan dijadikan investasi, selanjutnya kamu perlu mengenali kepemilikan saham itu sendiri. Kepemilikan ini yang akan membuatmu memilikinya dengan sepenuhnya sesuai dengan peraturan yang ada.
Yang pertama yang harus diketahui adalah Common Stock – atau jenis saham yang biasa ditemukan di pasar. Dengan saham inim kamu akan mendapatkan hak voting di RUPS dan deviden yang tidak mutlak. Ada juga yang dimaksud dengan Saham Preferen, yaitu saham prioritas yang kehadirannya cukup jarangg di Indonesia. Biasanya saham jenis ini ada pada perusahaan besar.
#3 – Kenali Cara Peralihan Saham
Setelah mengenal kedua cara di atas, kamu dapat memilih saham sesuai dengan cara peralihannya. Dengan mengenali cara ini, kamu dapat mengerti bagaimana cara mengelolanya. Terdapat dua saham yang harus dikenali dengan cara peralihannya.
Dua cara tersebut adalah Registered Stock – yang berarti saham atas nama pemegang saham akan tertulis secara jelas dalam kertas saja. Yang kedua adalah Bearer Stocks – yaitu saham yang akan diunjuk secara tidak tertulis nama kepemilikannya. Hal itu karena nantinya akan mudah dipindah tangan kepada investor lainnya. Pilihlah sesuai keinginan investasimu ya!
#4 – Mengenali Return & Risk
Yang tidak boleh dilupakan – kamu juga harus memikirkan tingkat pengembalian dan juga risiko yang akan diterima. Sebagai investor pemula, kamu harus mengetahui hal ini. Meskipun saham selalu menjanjikan keuntungan, kamu harus memahami bahwa ada risiko yang mungkin juga membuatmu rugi.
Kenalilah 2 jenis Return pada saham yang penting untuk diketahui. Yang pertama adalah Capital Gain – yaitu keuntungan yang didapat berdasarkan penjualan saham. Kamu akan mendapat keuntungan ketika menjual saham di atas rata-rata saat membeli. Yang kedua adalah Dividen – yaitu pembagian keuntungan pada pemegang saham RUPS.
Saham memang memiliki risiko, karena banyak hal yang tidak terduga terjadi. Hal ini yang menyebabkan saham merupakan investasi yang tidak banyak bahkan juga banyak yang sering rugi. Jadi, pastikan kamu berinvestasi dengan bijak ya!
#5 – Strategi sebagai Investor Pemula
Agar investasimu dapat berjalan lancar, kamu harus menerapkan strategi yang sekiranya dapat membuat investasimu berhasil. Hal itu dapat diulai dengan memilih saham dari industri yang memang kamu sukai. Investasi ini dapat dilakukan dengan melihat potensi ekonomi dari perusahaan tersebut – sehingga tidak membuatmu rugi.
Selanjutnya, mulailah dahulu dengan jumlah yang kecil, memilih kapitalisasi pasar yang besar hingga tidak mudah dimanipulasi, memilih rasio saham dengan PE yang rendah, serta investasi secara konsisten – atau bukan hanya jika kamu ingin saja.
Dengan terus maintain saham atau investasi yang dimiliki, maka passive income-mu akan berpotensi terus meningkat. Jangan dilupakan, pilihlah investasi yang terdaftar di OJK agar investasimu terlindungi, ya! (PRIL/RETINAD)