Semenjak Pandemi, ini 4 Perubahan Perilaku Konsumen yang Harus Diketahui!
Jakarta, Retinad.com – Pandemi yang sudah 2 tahun melanda membuat banyak perubahan bagi masyarakat Indonesia. Selain kebiasaan, ternyata pandemi juga mengubah perilaku konsumen dalam berkegiatan membeli barang.
Marketing Expert Inventure Consulting memaparkan terdapat perubahan besar pada perilaku konsumen yang terjadi selama pandemi melanda. Perubahan besar ini tentunya akan berpengaruh pada gaya hidup, preferensi, dan pola keputusan pembelian.
Untuk itu, kamu perlu menerapkan marketing yang tepat agar dapat menarik konsumen membeli produkmu. Langsung saja simak empat perubahan besar pada perilaku konsumen di bawah ini!
#1 – Stay at Home Lifestyle
Semenjak pandemi melanda, gaya hidup masyarakat otomatis juga berubah. Dengan adanya peraturan pembatasan untuk keluar rumah membuat masyarakat harus melakukan aktivitasnya di dalam rumah. Mulai dari bekerja, beribadah, bekerja, belanja, hingga mencari ibadah.
Kebiasaan baru ini memunculkan dampak positif – karena akan semakin erat jalinan di dalam keluarga. Sehingga, pola pembelian menjadi lebih bergantung pada keluarga. Produk atau jasa yang dibeli oleh konsumen dimaksudkan untuk dapat dipakai bersama, yang dapat membangun kebersamaan dan kehangatan dalam keluarga.
#2 – Back to The Bottom of The Pyramid
Perubahan akan perilaku konsumen selama pandemi dapat terlihat dari piramida Maslow. Dalam piramida tersebut, kebutuhan konsumen bergeser dari puncak piramida yang ‘Akuisisi Diri’ ke bagian dasar piramida, yaitu ‘kebutuhan fisiologis’ – seperti makan dan kesehatan.
Salah satu tren yang tumbuh dari kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan adalah asuransi kesehatan dan jiwa. Semenjak pandemi, semua orang menjadi lebih sadar akan kesehatan diri dan menjadikan kesehatan sebagai prioritas penting.
#3 – Kesadaran Teknologi
Pandemi yang mengharuskan masyarakat mengurangi kontak fisik secara langsung membuat masyarakat juga harus sadar untuk menggunakan teknologi dengan maksimal. Untuk itu, masyarakat beralih menggunakan segalanya serba virtual untuk menghadirkan kesan ‘pertemuan’.
Selain itu, masyarakat juga cenderung sadar akan teknologi untuk berbelanja. Belanja di e-commerce atau layanan online lainnya menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan di kala pandemi. Pembelian konsumen bergeser dari produk yang bersifat keinginan (wants), menjadi kebutuhan (needs).
#4 – Emphatic Society
Perubahan besar keempat yang terjadi di tengah masyarakat semasa pandemi adalah terbentuknya rasa empati pada sekelompok besar, sehingga menciptakan emphatic society. Tidak dapat dipungkiri, selama pandemi, banyak juga bagian dari masyarakat yang terkena musibah. Seperti resesi, ditinggal anggota keluarga/orang terdekat karena terpapar Covid-19, terkena lay-off, dan lain-lainnya.
Dengan budaya Indonesia yang tolong menolong, akhirnya banyak orang yang terketuk untuk membantu orang yang terkena musibah tersebut dan mencoba untuk membuka galangan dana dengan membuka donasi. Kebiasaan ini juga menghadirkan banyak usaha yang membuka donasi ketika membeli produknya.
Dari empat perubahan perilaku konsumen tersebut, kamu dapat menentukan strategi markekting yang lebih tepat untuk menarik konsumen. Jadi, cobalah membuat strategi yang relevan dengan perubahan ini agar lebih relate dengan konsumen, ya! (PRIL/RETINAD)