Jakarta, Retinad –  Presiden Joko Widodo telah mengumumkan libur cuti bersama pada lebaran 2022. Pemerintah telah menetapkan libur nasional Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah jatuh pada tanggal 2 dan 3 Mei, lalu disusul dengan cuti bersama Idul Fitri pada 29 April, 4, 5, dan 6 Mei 2022.

2022 menjadi tahun pertama setelah pandemi berlangsung di mana pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik. Namun, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa izin tersebut disertai dengan peraturan perjalanan yang harus dipatuhi, salah satunya adalah vaksin booster.

Selain vaksin booster, apa saja syarat yang harus dilakukan untuk mudik? Langsung saja simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Pastikan Sudah Vaksin Primer & Booster, Ya!

Salah satu syarat mutlak untuk melakukan perjalanan mudik adalah melakukan vaksinasi primer secara lengkap – yaitu dosis pertama dan kedua, serta menerima vaksin booster. Aturan yang berlaku saat ini, vaksin booster ditujukan oleh orang dewasa berusia 18 tahun ke atas dan lansia. Sedangkan untuk remaja, hanya diperuntukkan vaksin primer dosis lengkap saja. 

Untuk kamu yang baru mendapatkan vaksin primer lengkap, kamu diwajibkan untuk melakukan test Swab Antigen sebelum perjalanan, dan bagi kamu yang baru memperoleh vaksin primer dosis satu, kamu wajib melakukan tes PCR sebelum menembuh perjalanan. Pastikan juga kamu membawa sertifikat vaksin selama perjalanan dan mengunduh aplikasi PeduliLindungi, ya!

Melakukan Pengecekan Kendaraan

Jika kamu berencana mudik dengan kendaraan pribadi, ada baiknya untukmu melakukan pengecekan fungsi dan keamanan kendaraan yang akan digunakan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa kendaraan yang kamu gunakan berada dalam kondisi baik sebelum menempuh perjalanan jauh.

Tentuknya mengalami kendala di tengah perjalanan panjang bukan hal yang menyenangkan. Selain memakan waktu perjalanan, kerusakan kendaraan dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Pengecekan kendaraan dapat dilakukan secara mandiri atau tenaga profesional. Pastikan seluruh komponen kendaraan dalam kondisi baik sebelum berkendara, ya!

Memulai Perjalanan Setelah Berbuka Puasa

Mengingat mudik dilakukan saat bulan Ramadna, ada baiknya kamu memulai perjalanan setelah berbuka puasa. Mudik saat berpuasa memang sah-sah saja, namun setelah berbuka puasa lebih direkomendasikan. Hal ini karena kondisi tubuh saat buka puasa dalam keadaan sehat dan cukup bugar.

Belum lagi jika kamu mengalami kantuk sepanjang perjalanan, kamu pasti harus menahan kantuk lebih lama jika dalam perjalanan sebelum berbuka puasa.

Mencatat Rute Perjalanan & Mencatat Faskes Terdekat

Sebelum melakukan perjalanan, ada baiknya untukmu mencatat terlebih dahulu rute perjalanan yang akan ditempuh. Hal ini sangat disarankan bagimu yang ingin mudik dalam perjalanan jauh dengan kendaraan pribadi.

Selain itu, kamu juga dapat mengantisipasi perubahan rute jika sewaktu-waktu arus mudik meningkat dan jalanan menjadi lebih padat. Selain mengecek rute, kamu juga dapat mencatat lokasi faskes kesehatan seperti restoran, SPBU, dan lokasi istirahat dalam perjalanan. 

Menentukan Waktu Istirahat

Menempuh perjalanan jauh tentunya akan membuat tubuh menjadi mudah lelah. Untuk itu, penting untukmu menentukan waktu istirahat selama perjalanan. Waktu istirahat ini dapat dimanfaatkan untuk pergi ke toilet, merenggangkan tubuh, atau bahkan terlelap sebentar.

Jadwal istirahat ini tidak hanya berguna untuk pengemudi, namun juga bagi penumpang – khususnya untuk anak-anak dan lansia. Cara ini sangat disarankan bagi penumpang yang tidak terbiasa melakukan perjalanan jauh. 

Itulah tips yang dapat dilakukan selama perjalanan mudik lebaran 2022 ini. Apa saja yang sudah kamu persiapkan untuk mudik sejauh ini? (PRIL/RETINAD)