Jakarta, Retinad.com – Dalam mengelola website untuk bisnis, penting tentunya untukmu memahami ilmu SEO (Search Engine Opitimization). Google Lighthouse merupakan salah satu tools dari Google yang wajib kamu kuasai untuk memahami SEO ini!

Google Lighthouse merupakan tools yang dapat membantumu memahami bagaimana Google menilai suatu website. Bisa dikatakan, tools ini akan membantumu untuk melihat situs dari sudut pandang Google sendiri, sehingga akan lebih mudah untukmu mengembangkan situs tersebut.

Sebelum mencoba menggunakannya, simaklah ulasan serta rangkuman singkat mengenai Google Lighthouse di bawah ini!

Mengenal Google Lighthouse

Google Lighthouse merupakan sebuah perangkat gratis dari Google yang dapat membantumu meningkatkan performa sebuah situs. Perangkat yang bersifat open-source ini memungkinkan siapa saja yang memiliki situs dapat mengaksesnya.

Mengingat Google adalah core web vitals yang sangat diutamakan – yaitu serangkaian matriks yang digunakan oleh Google untuk mengukur user experience dan kecepatan loading sebuah halaman. Hal ini merupakan penilaian utama Google dalam menentukan ranking di SERP. Jadi, kamu harus memahami matriks-matriks ini terlebih dahulu sebelum menggunakan Google Lighthouse yang merupakan produk Google.

Cara Menggunakan Google Lighthouse

Untuk mengakses Google Lighthouse, kamu harus menggunakan browser Google Chrome. Dari browser ini, kamu dapat menggunakan extension Google Lighthouse. Sebelumnya, pastikan kamu sudah meng-install Google Lighthouse terlebih dahulu, ya.

Setelah meng-install, bukalah menu extension yang terdapat di pojok kanan atas browser, lalu pilih Google Lighthouse, klik Generate Report. Jika ingin melakukan pengaturan lainnya, kamu tinggal pilih ikon berbentuk Gear yang ada di sebelah kanan atas. 

Matriks Google Lighthouse yang Harus Dipahami

Terdapat 5 matriks dari Google Lighthouse yang tampak saat kamu mengakses laman Generate Reports. Di antaranya adalah Performance, Accesibility, Best Practices, SEO, dan PWA (Progressive Web Application).

Semua matriks yang ada di Google Lighthouse memiliki range 0-100, nilai 0-49 berarti buruk, lalu 50-89 dianggap cukup, 90-100 adalah nilai yang paling baik. Untuk memahaminya, kamu perlu menelaah lebih lanjut mengenai kelima matriks tersebut melalui ulasan di bawah ini:

1. Performance

Penilaian mengenai performance merupakan hal yang paling penting di dalam Google Lighthouse. Secara garis besar, matriks ini akan mengukur seberapa cepat situsmu dapat ditampilkan saat pengguna mengakses. Hal ini penting untuk diketahui, karena jika situsmu berat dan load-nya lama, maka pengunjung akan kurang nyaman dan langsung meninggalkan situsmu.

2. Accesibility

Matriks yang satu ini merupakan penilaian mengenai aksesibilitas halaman situsmu bagi orang-orang dengan keterbatasan fisik maupun kognitif. Matriks ini untuk memastikan bahwa situsmu dapat diakses oleh siapapun tanpa adanya kendala. Kamu dapat mengecek HTML tags, ALT text, ARIA landmark, dan masih banyak lagi untuk melihat aksesibilitas situsmu.

3. Best Practices

Google Lighthouse akan menganalisis penggunaan cara terbaik dalam membangun sebuah situs. Biasanya hal ini dinilai dari penggunaan HTTPS untuk keamanan, outbound link yang aman, serta JavaScript terbaru.

4. SEO

Seperti layaknya jantung dalam tubuh, SEO sudah pasti jadi hal yang diperhatikan oleh Google Lighthouse dalam performa sebuah situs. Lighthouse akan membantumu melihat seberapa patuh kamu terhadap aturan algoritma yang berlaku. Untuk itu, pastikan kontenmu ter-crawl dengan baik, ya!

5. PWA

PWA merupakan suatu standar yang ditetapkan oleh Google. Salah satu kriterianya adalah apakah situsmu dapat diakses dari lokasi dan device mana pun. Matrik ini nantinya akan langsung menampilkan skornya dan Google akan memberi penilaian terhadap standar tersebut.

Itulah hal mengenai Google Lighthouse yang perlu diketahui sebelum akhirnya kamu mempraktikannya untuk situs bisnismu. Pastikan kamu membacanya dengan seksama agar dapat memanfaatkan Google Lighthouse dengan baik ya! (PRIL/RETINAD)