5 Fakta yang Harus Diketahui tentang Before, Now, & Then yang Tayang di PrimeVideo
Jakarta, Retinad.com – Belakangan ini, sosial media sedang diramaikan dengan kehadiran film seri kedua Pengabdi Setan yang dibuat oleh Joko Anwar. Selain film tersebut, ternyata juga terdapat satu film yang tidak kalah serunya akan tayang di Prime Video, lho!
Film ini berjudul Before, Now, & Then. Film ini menjadi salah satu film Indonesia baru yang tayang di Prime Video. Disutradarai oleh Kamila Andini, Yuk, simak fakta menarik dari film Before, Now, & Then ini!
-
Tayang Perdana di Festival Bergengsi
Sebelum tayang di Prime Video, film ini pertama kali ditayangkan di ajang 72nd Berlind International Film Festival, pada 12 Februari silam. Di kesempatan penayangan perdana ini, film Before, Now, & Then membawa pulang penghargaan Golden Bear sebagai film terbaik.
Selain film itu sendiri, pemain film ini – yaitu Laura Basuki berhasil memenangkan penghargaan Silver Bear untuk Pemeran Pendukung Terbaik. Film yang dalam bahasa Indonesia berjudul Nana ini juga ikut berpartisipasi di Sydney Film Festival, Taipei Film Festival, dan Brussels International Film Festival.
-
Diadaptasi dari Novel karya Ahda Imran
Film berjudul Before, Now, & Then merupakan film karya adaptasi dari bab pertama novel berjudul Jais Darga Namaku karya Ahda Imran. Novel yang dirilis pada April 2028 silam ini memiliki bab pertama yang berfokus pada perjalanan hidup ibu dari penyalur karya seni perempuan pertama di Indonesia, yaitu Raden Nana Sunani pada tahun 1960-an.
Dalam konferensi persnya, Jais Darga yang menjadi Executive Producer dari film ini menyampaikan bahwa film ini dipersembahkan pada mendiang ibunda tercinta yang wafat tiga tahun lalu.
-
Dibuat dalam Bahasa Sunda
Sebelum film Before, Now, & Then, Kamila Andini menyutradarai film Yuni yang menggunakan bahasa Jawa-Serang dalam dialognya. Di film ini, Kamila Andini memilih bahasa Sunda untuk digunakan pada seluruh dialog.
Tutur kata bahasa Sunda yang dipilih juga menggunakan bahasa Sunda Lemes – atau bahasa dengan pemilihan kata yang menghormati lawan bicaranya. Hal yang tidak biasa dalam perfilman Indonesia ini patut diapresiasi.
-
Dimanjakan oleh Sinematografi
Selain bahasa yang digunakan, film ini juga akan memanjakan matamu dengan sinematografi yang disediakan. Suasana di film ini menggabarkan suasana perdesaan asri di tahun 1960-an. Penata busana di bawah arahan Retno Ratih Damayanti ini berhasil menciptakan suasana mendayu dan emosional bagi penontonnya.
Sinematografi yang simetris dilakukan dengan sangat apik, sehingga dapat memanjakan mata penonton. Batara Goempar selaku sinematografer dari film ini sukses membuat penonton hanyut dalam alur cerita yang disajikan.
-
Pemeran yang Menarik
Tidak usah diragukan lagi, pemain film Nana atau Before, Now, & Then ini memiliki jajaran pemeran yang sangat menarik. Happy Salma – yang berperan sebagai Nyai Nana, berhasil membingkai sosok tegar pada segala hal buruk yang menimpanya.
Laura Basuki juga berhasil memerankan perannya sebagai Ino – teman baik dari Nyai Nana, untuk ikut menguatkan sosok yang terbingkai naas ini. Tidak heran, Laura berhasil mendapatkan gelar Silver Bear atau Pemeran Pendukung Terbaik di ajang Berlinale 2022 lalu.
Tidak banyak orang yang mengetahui kehadiran film Indonesia di Prime Video berjudul Before, Now, & Then ini. Namun, dengan penghargaan dan jalan cerita yang memanjakan mata ini patut untuk dilirik. Jangan lupa saksikan film ini di Prime Video, ya! (PRIL/RETINAD)