Jakarta, Retinad.com – Bekerja selama 5 hari penuh – baik Work from Office, Work from Home, maupun Work from Anywhere, membuat diri menjadi mudah merasa lelah. Mengingat tanggal merah terakhir di tanggal 17 Agustus lalu, rasa penat pasti sudah menumpuk dalam dirimu.
Jika tidak dikelola dengan baik, kamu akan merasakan burnout yang berkepanjangan dan akan mempengaruhi produktivitas maupun kesehatan. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melepaskan rasa suntuk ini. Agar tidak semakin memburuk, cobalah untuk melerai suntukmu dengan membaca artikel ini sampai habis!
-
Memperbaiki Pola Hidup lebih Sehat
Melewati panjangnya hari dengan bekerja akan menguras energimu. Menurut peneliti Oerlemans dan Bakker dalam Positive Psychology, salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mengembalikan semangat diri yang mengalami burnout adalah dengan melakukan membenahi pola hidup menjadi lebih sehat. Seperti diet secara sehat, olahraga yang teratur, serta mengistirahatkan diri dengan tidur yang cukup.
Hal di atas mungkin terdengar sepele, namun ternyata dapat membuatmu sejenak terlepas dari pikiran terkait pekerjaan dan hal-hal lain yang membebani pikiranmu. Oerlemans dan Bakker juga merekomendasikan agar melakukan bimbingan atau kegiatan spiritual yang dapat menenangkan jiwamu.
-
Menjauhkan Diri dari Hiruk-Pikuk
Jika kamu tidak diganggu oleh pekerjaan selama weekend, maka kamu adalah orang yang beruntung. Namun, banyak di luar sana yang masih diminta untuk bekerja di hari libur mereka. Tentunya hal ini sangat berbahaya untuk kesehatan jiwa dan raganya.
Untuk itu, jika kamu memiliki keberuntungan ini – cobalah jauhkan dirimu dari hiruk-pikuk kehidupan yang membebani serta pekerjaan yang menuntutmu untuk terus bekerja. Cara ini adalah cara yang dapat membuatmu melepaskan diri dari semua bebanmu. Dengan melakukan hal ini, kamu akan mendapatkan energi yang lebih baik dan terlepas dari burnout.
-
Melakukan Self-Compassions
Ketika merasa burnout, kamu akan merasa seolah tidak bisa melakukan semua pekerjaan dengan benar. Hal ini tervalidasi oleh Raypole yang menjelaskan bahwa ketika burnout, kamu mungkin telah melewati batas yang dimiliki. Dalam artian, jika kamu melihat seseorang mengalami hal serupa, kamu akan membantu mereka dengan memberikan empati dan perhatianmu terhadap orang tersebut.
Alih-alih melakukannya pada orang lain, cobalah untuk melakukannya pada dirimu sendiri. Kamu boleh merasakan lelah, kamu berhak untuk jenuh, kamu harus menyadari bahwa kamu tidak sempurna. Maka, cintailah dirimu dan berikan jeda untuk beristirahat di tengah semua yang terjadi agar dirimu dapat kembali tenang.
-
Bahagiakan Dirimu Sendiri
Kehilangan gairah dalam hidup juga menjadi salah satu ciri burnout yang harus segera dilepaskan. Berkaitan dengan ulasan sebelumnya, kamu harus lebih peka terhadap diri sendiri. Jika merasa lelah, cobalah membuat daftar yang bisa membuatmu bahagia.
Daftar tersebut menjadi checklist pribadi yang dapat kamu penuhi saat akhir pekan atau waktu senggang lainnya. Lakukan checklist tersebut sebanyak-banyaknya di setiap minggu dan pertahankan meskipun kamu sudah tidak merasa burnout lagi.
Ternyata ada banyak hal sederhana yang dapat kamu lakukan agar tidak merasa burnout, ya! Jika kamu merasakan hal yang disebutkan di atas, segeralah lakukan rutininitas ini ya! (PRIL/RETINAD)